Apa gerangan ‘mereka’ tidak menghormati Maria, Ibunda kandung Kristus? Dengan bangga ‘mereka’ merayakan ulang tahun ibunda setiap tahun, tetapi Maria yang melahirkan Kristus ke dunia mengapa tidak dihormati?
Pusat hidup orang Kristen (Pengikut Kristus) adalah iman akan Kristus
sendiri. Iman yang dihayati dalam hidup dan bukan iman yang mati (St.
Yakobus Rasul). Iman yang nyata dan yang mendatangkan keselamatan.
Secara istimewa, malaikat Allah (sesungguhnya Allah sendiri), Gabriel, yang mengunjungi Maria memberikan salam kepada Maria, Ibunda Kristus. “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu” (Luk. 1:28, Vulgata).
Wow… Ibunda Kristus memperoleh rahmat yang penuh dari Tuhan, bukan setengah-setengah. Mengapa? Karena perannya dalam karya keselamatan Allah, yaitu mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus, Putera Allah, membesarkanNya sebagaimana lazimnya, bahkan sampai pada kematian Kristus dan pencurahan Roh Kudus (Pentekosta), Maria ada!
Rahmat memang penuh untuk Maria berkat perannya itu, berkat teladan hidupnya! Anehnya, “kebanyakan” pengikut Kristus tidak memandang peran Maria itu sebagai sesuatu yang istimewa. Padahal, Allah mengistimewakan hal itu. Dan, Elisabeth, saudari Maria, menyebut Maria sebagai “ibu Tuhanku” (Lukas 1: 43).
Mari menghormati Maria dengan sungguh! Meski “mereka” tak menghormatinya, kita tetap menghormatinya sambil meneladani gaya hidupnya. Doa-doa kita bersama Maria pastilah didengarkan Puteranya.
“Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus”
* viva condios *
Secara istimewa, malaikat Allah (sesungguhnya Allah sendiri), Gabriel, yang mengunjungi Maria memberikan salam kepada Maria, Ibunda Kristus. “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu” (Luk. 1:28, Vulgata).
Wow… Ibunda Kristus memperoleh rahmat yang penuh dari Tuhan, bukan setengah-setengah. Mengapa? Karena perannya dalam karya keselamatan Allah, yaitu mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus, Putera Allah, membesarkanNya sebagaimana lazimnya, bahkan sampai pada kematian Kristus dan pencurahan Roh Kudus (Pentekosta), Maria ada!
Rahmat memang penuh untuk Maria berkat perannya itu, berkat teladan hidupnya! Anehnya, “kebanyakan” pengikut Kristus tidak memandang peran Maria itu sebagai sesuatu yang istimewa. Padahal, Allah mengistimewakan hal itu. Dan, Elisabeth, saudari Maria, menyebut Maria sebagai “ibu Tuhanku” (Lukas 1: 43).
Mari menghormati Maria dengan sungguh! Meski “mereka” tak menghormatinya, kita tetap menghormatinya sambil meneladani gaya hidupnya. Doa-doa kita bersama Maria pastilah didengarkan Puteranya.
“Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus”
* viva condios *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar