Ahli-ahli Taurat dan Orang-orang Farisi

Dear Catholic Church
Mat. 23:1-12, Spirit Gereja Kristus

AHLI-AHLITAURAT&ORANG-ORANGFARISI~Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tetapi tidak melakukannya (Mat. 23:2-3).

Yesus tidak segan-segan mengkritik mereka-mereka itu. Segala sesuatu yang mereka ajarkan, lakukanlah itu! Begitulah yang diinginkan Yesus bagi para pengikut-Nya, orang Kristen. Namun demikian, ajaran yang dimaksudkan Yesus untuk dilakukan adalah sejauh yang mereka lanjutkan dari tradisi Musa (Perjanjian Lama). Tidak termasuk di dalamnya penafsiran mereka sendiri. Yesus telah memberikan pendapat-Nya terhadap penafsiran mereka itu.

Lihatlah ‘perbandingan’ yang diutarakan Yesus tentang Perintah Allah dan Adat-istiadat Yahudi (bdk. Mat. 15:1-20). Beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berbicara soal tradisi pembasuhan tangan sebelum makan, namun Yesus mengkritik mereka. Mereka lebih menghormati tradisi nenek moyang mereka tetapi tidak menuruti firman Allah, yang jelas jauh lebih berguna daripada tradisi itu. Tradisi pembasuhan tangan diperhatikan, tetapi firman Allah diabaikan?

Ini tidak benar, maka perlu diluruskan oleh Yesus. Yang jelas, menghormati bapa dan ibu sendiri lebih berguna ketimbang memperhatikan hal kecil seperti tradisi membasuh tangan sebelum makan itu. Maka tidak heran Yesus mengutip nubuat Yesaya: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia (Mat. 15:8-9).

Kritikan lain yang dicatat Matius adalah soal ragi orang Farisi dan Saduki (Mat. 16:6). Seperti ragi yang dapat mengkhamirkan seluruh adonan, tetapi juga dapat membusukkannya. Demikianpun ajaran sesat yang dianut para pemimpin Yahudi dapat menyesatkan seluruh bangsa yang mereka bimbing. Inilah yang dimaksudkan dengan sabda-Nya, Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang (Mat. 15:14).

Semua ini dilakukan Yesus agar orang dapat membedakan antara ajaran dan perbuatan orang lain. Apa yang dilakukan Yesus ini sangat detail sehingga kebenaran terungkap. Sesungguhnya kiritikan-kritikan Yesus ini tajam dan meluruskan pemahaman orang banyak yang mengikuti-Nya supaya hidup dalam kebenaran itu. Maka jalan satu-satunya untuk mengikuti Allah, yaitu Sang Kebenaran sejati, adalah mendengarkan Yesus dan menjadi seperti Dia. Sebab Ia sendiri pernah bersabda Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh. 14:6).

Eng’Co, Sang Pejuang Kecil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar