Perjamuan Kawin

Dear Catholic Church
Mat. 22:1-14, Spirit Gereja Kristus

PERJAMUANKAWIN~”Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?” (Mat. 22:12). Satu pertanyaan ini terdapat dalam perumpamaan tentang perjamuan kawin yang diceritakan Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.

Ada pun undangan perjamuan kawin itu sudah disebarkan tetapi orang mengurung diri untuk hadir di sana. Kelihatannya kesibukan masing-masing orang lebih penting daripada undangan itu. Maka semua orang yang ada di persimpangan-persimpangan jalan, yaitu orang-orang jahat dan orang-orang baik, semuanya dikumpulkan untuk mengikuti perjamuan itu.

Ciri perumpamaan ini alegoris, sama halnya dengan perumpamaan sebelumnya (Mat. 21:33-41) dan memiliki maksud yang sama. Raja dalam perumpamaan itu ialah Allah yang memerintah. Perjamuan kawin itu sendiri melukiskan kebahagiaan di zaman Mesias, yaitu Yesus. Sedangkan anak raja itu tidak lain adalah Mesias ini. Hamba-hamba yang disuruh raja ialah para nabi dan rasul. Sebaliknya, para undangan yang tidak mengindahkan undangan raja ialah orang Yahudi. Mereka yang mengindahkan undangan itu ialah orang berdosa dan kaum kafir. Kota yang terbakar adalah Yerusalem yang dimusnahkan.

Catatan khusus bagi ‘saudara’ yang tidak mengenakan pakaian pesta. Orang yang diundang lalu menerima undangan itu, sudah selayaknya mengenakan pakaian pesta. Ini menjadi suatu keharusan, apalagi dalam suatu pesta perkawinan. Demikianlah iman harus diselaraskan dengan perbuatan benar (bdk. Mat. 3:8, 5:20, 7:21, 13:47 dst., 21:28 dst.). Sikap tobat, hidup keagamaan yang benar, melakukan kehendak Allah, merupakan ciri-ciri orang yang menanggapi undangan pesta itu secara tepat dan dinyatakan layak masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Eng’Co #pejuangkecil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar