Mat. 18:1-5,10,12-14.
Spirit Katolik, Gereja Kristus
ANAKKECIL&SORGA~”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” (Mat. 18:1). Demikian
para murid bertanya kepada Yesus. Yesus menempatkan seorang anak kecil di
tengah mereka dan memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ada semacam tingkatan
dalam jawaban itu. Pertama, orang perlu bertobat dahulu lalu menjadi sama
seperti anak-anak kecil (Mat. 18:3). Kedua, merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil (Mat. 18:4). Yesus menunjuk dengan pasti bahwa tingkatan kedua ini merupakan
alasan seseorang dinyatakan sebagai yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Matius mengartikan
Kerajaan Surga sama dengan Kerajaan Allah. Dan tujuan hidup orang Kristen
adalah mewarisi Kerajaan Allah itu. Warisan ini diperoleh dengan menerima Yesus
dan menjadi anggota Gereja, Israel Baru. “Dan barangsiapa menyambut seorang
anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku” (Mat. 18:5). Yesus membuka
wawasan para murid bahwa untuk menjadi seperti seorang anak, kesederhanaanlah
wujudnya (bdk. Mat. 18:4). Dan, kesederhanaan itu tidak lain adalah merendahkan
diri melalui jalan pertobatan.
Penegasan Yesus jelas,
bahwa untuk menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Sorga, orang harus masuk terlebih
dahulu ke dalam Kerajaan itu. Bagaimana mungkin menjadi yang terbesar tetapi
tidak memperoleh Sorga? Maka Yesus berpesan supaya jangan menganggap rendah
seorang dari anak-anak kecil. Kerena di Sorga itu, ada malaikat mereka yang
selalu memandang wajah Bapa-Nya (Mat. 18:10). Meski begitu, memandang wajah
Bapa bukan menjadi penekanannya, melainkan pergaulan tetap dan mesra para
malaikat dengan Bapa (bdk. Mzm. 11:7).
Bertobat dan menjadi
seperti anak kecil adalah pijakan menuju Kerajaan Allah, Sorga. Inilah yang
dilakukan Yesus, mewartakan pertobatan, yaitu kabar baik. Dengan cara ini, Ia
menghimpun semua orang untuk masuk ke dalam Kerajaan itu. Sebab Bapa tidak
menghendaki supaya seorangpun hilang dari pada-Nya (Mat. 18:14). Dari pertobatan,
kita menemukan identitas kita sebagai anak Bapa lalu bersikap sederhana: adil
dan tulus, dan kelak diperkenankan untuk memandang wajah-Nya.
Eng’Co
#pejuangkecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar